Pernahkah Anda melihat gerakan, ‘The Matrix?’ Saya yakin Anda pernah melihatnya, setidaknya dua kali. Anda mungkin pernah melihat bagaimana mesin yang dicolokkan ke otak memperbudak umat manusia dan bagaimana dunia virtual diciptakan, sekaligus menguras energi mereka. Hanya setelah mencabut mesin-mesin itu barulah mereka dapat hidup di dunia nyata. Skenario yang sama juga terjadi ketika banyak orang menjalani sebagian besar hidup mereka dengan menonton televisi. TV menguras waktu, energi, dan uang orang-orang yang berharga dan membiarkan mereka hidup di dunia nyata yang palsu. Begitu mereka menyambungkan perangkat televisi, mereka jatuh ke dalam ‘Matriks TV’. Hanya ketika mereka mencabut kabelnya, kehidupan sebenarnya dimulai watch pinoy movies online.
Sangat disayangkan untuk mengatakan bahwa pandangan kita terhadap realitas sebenarnya dipengaruhi oleh layar TV. Prinsip, etika, model, pandangan dunia, dan keyakinan kita semuanya dipengaruhi oleh Sinetron, Reality Show, Berita, Dokumenter, Film, dan bahkan program kartun.
Lalu bagaimana kita bisa bertahan, masih hidup di Matrix ini? Jawabannya sederhana, karena ‘Otak’ kita. Otak kita dapat dibagi menjadi dua area utama. Satu bagian merasakan emosi dan bagian lainnya merespons secara logis. Bagian emosional atau bagian non-rasional lebih primitif. Bagian ini tidak bisa membedakan mana yang nyata dan yang maya, seperti TV. Bagian lain otak kita merespons secara logis dan menafsirkan, mana yang nyata dan mana yang tidak. Bersama-sama, kedua bagian otak kita ini membantu kita untuk bertahan hidup.
Permasalahan televisi sangatlah serius. Sebab, itu mengunci pusat otak kita dan bagian itu berhubungan dengan pemikiran yang menentukan. Saat kita menonton TV, pusat emosi di otak kita bereaksi seolah-olah itu nyata dan itulah alasan mengapa kita begitu asyik menonton film atau bahkan acara olahraga. Namun kita tidak bisa mengatakan bahwa menonton televisi sama dengan menonton mimpi. Keduanya mungkin tidak nyata. Namun dalam mimpi, pikiran bawah sadar si pemimpi sebenarnya memegang kendali sedangkan dengan televisi, media dan perusahaan penyiaran memegang kendali hingga saat anda mencabut TV anda.
Lalu bagaimana kita bisa bertahan, masih hidup di Matrix ini? Jawabannya sederhana, karena ‘Otak’ kita. Otak kita dapat dibagi menjadi dua area utama. Satu bagian merasakan emosi dan bagian lainnya merespons secara logis. Bagian emosional atau bagian non-rasional lebih primitif. Bagian ini tidak bisa membedakan mana yang nyata dan yang maya, seperti TV. Bagian lain otak kita merespons secara logis dan menafsirkan, mana yang nyata dan mana yang tidak. Bersama-sama, kedua bagian otak kita ini membantu kita untuk bertahan hidup.
Selain itu, semakin banyak waktu yang Anda habiskan untuk menonton TV, semakin buruk sisi rasional otak Anda. Kita mulai kehilangan kontak dengan dunia nyata di luar sehingga membuat kita lebih rentan terhadap manipulasi dan lebih bergantung pada televisi.